Keputihan adalah kondisi yang dialami hampir semua wanita, terutama mereka yang berusia 20-35 tahun. Meski umum terjadi, banyak wanita yang masih bingung atau bahkan khawatir saat mengalaminya. Artikel ini akan membantu kamu memahami apa itu keputihan, apa saja penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya. Mari kita bahas lebih lanjut!
Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina sebagai bagian dari mekanisme alami tubuh untuk membersihkan dan melindungi organ intim. Menurut Mayo Clinic, keputihan normal biasanya berwarna putih atau bening dan tidak berbau menyengat. Ini juga dapat berubah-ubah sesuai dengan siklus menstruasi, di mana keputihan cenderung lebih banyak selama ovulasi, kehamilan, atau saat sedang menggunakan kontrasepsi hormonal.
Keputihan normal berfungsi menjaga keseimbangan flora di vagina dan mencegah infeksi. Namun, jika keputihan berubah warna menjadi kuning, hijau, atau bahkan abu-abu, disertai dengan bau tak sedap atau rasa gatal, ini bisa menjadi tanda adanya infeksi, seperti infeksi jamur atau vaginosis bakteri.
Keputihan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan, sementara yang lainnya memerlukan perhatian medis. Berikut adalah beberapa penyebab umum:
Siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause dapat menyebabkan perubahan dalam jumlah dan konsistensi keputihan. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), fluktuasi hormon estrogen dan progesteron memiliki peran besar dalam hal ini.
Infeksi seperti vaginosis bakteri, infeksi jamur, atau penyakit menular seksual (PMS) adalah penyebab umum keputihan yang tidak normal. Infeksi ini biasanya disertai gejala lain seperti bau tidak sedap, gatal, atau nyeri saat buang air kecil.
Kebersihan yang Tidak Sesuai Penggunaan sabun atau pembersih vagina yang mengandung bahan kimia keras dapat mengganggu keseimbangan pH vagina. Hal ini bisa memicu iritasi dan keputihan abnormal. Cleveland Clinic menyarankan untuk menghindari douching dan penggunaan produk dengan pewangi.
Stres berkepanjangan dapat mempengaruhi hormon yang pada akhirnya mengubah keputihan. Pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang tidur dan pola makan yang buruk, juga dapat memengaruhi kondisi ini.
Mengatasi keputihan tergantung pada penyebabnya. Berikut adalah beberapa langkah praktis yang bisa kamu coba:
Membersihkan area kewanitaan secara rutin dengan air hangat dan menghindari produk yang mengandung bahan kimia keras sangat penting. Menurut NHS UK, kamu cukup membersihkan bagian luar vagina dan hindari penggunaan sabun di dalam area tersebut.
Jika kamu mengalami keputihan yang tidak normal, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Penggunaan obat-obatan, seperti antijamur atau antibiotik, mungkin diperlukan jika infeksi adalah penyebabnya.
Mengonsumsi makanan seimbang, cukup tidur, dan mengelola stres dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan kesehatan tubuh secara keseluruhan, yang pada akhirnya bisa mengurangi risiko keputihan abnormal.
Memakai pakaian dalam yang terlalu ketat atau tidak menyerap keringat bisa memicu pertumbuhan jamur dan bakteri. Pilihlah pakaian dalam berbahan katun yang nyaman dan mudah menyerap keringat.
Keputihan adalah hal yang wajar dan dialami oleh hampir semua wanita. Namun, penting untuk memahami perbedaan antara keputihan normal dan yang membutuhkan perhatian medis. Dengan menjaga kebersihan, memilih produk yang sesuai, dan menjalani gaya hidup sehat, kamu bisa mengatasi keputihan dengan lebih efektif. Jika ragu, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Tetap jaga kesehatan kamu, ya!